Tugas ISD 8

handi dian pangestu

ISD bab 8
Pertentangan-pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

pertentangan sosial
Tidak heran jika di lingkungan sekitar kita sering terjadi pertentangan” sosial yang timbul akibat beberapa masalah. Sangat sulit untuk menghilangkan masalah sperti ini, karna hal ini akan terus terjadi dari waktu ke waktu. Ada beberapa penyebab terjadinya pertentangan – pertentangan sosial yang terjadi di masyarakat, diantaranya :
1. Perbedaan Kepentingan

2. Prasangka, Diskriminasi

3. Golongan" yang berbeda
Dari penyebab” pertentangan sosial diatas, sangat mungkin memicu terjadinya konflik diantara kita, yang dapat menyebabkan hal” yang tidak kita inginkan.
Dari penyebab” pertentangan sosial diatas, saya akan berusaha menjabarkan deskripsi dari point” diatas.
1. Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya.
Individu juga mengandung arti, bahwa tidak ada 2 orang yang sama persis dalam aspek” probadinya, baik jasmani maupun rohani.
Contoh perbedaan kepentingan antara lain:
* 1. kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
* 2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
* 3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
* 4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
* 5. kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
* 6. kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelompoknya
* 7. kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
* 8. kepentingan individu untuk memperoleh kemerdakaan diri
Dari hal” diatas inilah yang sering terjadi pada diri /individu manusia, secara sadar and tidak sadar. yang dapat melahirkan kondisi disintegrasi atau konflik.
2. Prasangka, Diskriminasi
Sudah jelas dengan timbulnya Prasangka akan memicu terjadinya pertentangan” pada sesuatunya, jika dibiarkan berlarut”. Prasangka dan diskriminasi adalah 2 hal yang ada releansinya. Kedua tindakan tersebut dapat mreugikan perkembangan dan integrasi masyarakat. Perbedaan mendasar antara prasangka dan diskriminatif adalah bahwa prasangka menunjukan pada aspek sikap, sedangkan diskriminatif pada tindakan.
Kita tahu prasangka yang baik dapat memicu tindakan yang baik, tetapi prasangka buruk ? prasangka yang satu ini banyak dimuati emosi” atau unsur efektif yang kuat, yang pada akhirnya dapat pula memicu tindakan” yang sangat tidak kita inginkan.
3. Golongan" yang berbeda
Kita tahu perbedaan golongan pada masyarakat juga dapat menimbulkan pertentangan” denagn secara sadar maupun tidak sadar. Walaupun tidak begitu terlihat tapi dari waktu ke waktu hal seperti ini juga bisa menjadi salah satu penyebab.
Perbedaan golongan Seperti halnya :
* 1. Suku bangsa. contohnya saja suku bangsa di Indonesia yang beragam yang mempunyai kebudayaan sendiri”.
* 2. Agama, perbedaan agama, yang menuntut saling toleransi diantaranya
* 3. Bahasa, bahasa merupakan alat komunikasi dalam melaksanakan interaksi antar kelompok
* dll
Dari beberapa hal” diatas pastilah muncul juga suatu konflik yang tidak diduga”. Kita hanya bisa meredam dan meminimalisir konflik tersebut.
Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah :
* 1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak ( mengalah )
* 2. Subjugation atau Domination, yaitu pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah dan mentaatinya
* 3. Majority Rule, voting atau menentukan dengan suara terbanyak untuk penyelesaian suatu konflik
* 4. Compromise, berusaha mencari jalan tengah suatu masalah
* 5. Integration, pendapat” yang bertentangan didiskusikan.
integrasi masyarakat

Integrasi Masyarakat Indonesia

Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan beranekaragam. Keanekaragaman gender, agama, budaya, dan etnik memperkaya bangsa Indonesia namun sekaligus menjadi dilemma dalam praktek mempertahankan integrasi bangsa. Keutuhan di atas segala perbedaan adalah hal yang paling penting untuk menunjang pembangunan yang mengarah pada kemakmuran bersama.

Kini integrasi bangsa Indonesia terancam oleh berbagai isu dan gerakan separatis yang dipicu oleh berbagai perbedaan yang dipandang sebagai penghalang untuk mencapai keinginan masing-masing kelompok kepentingan. Andaikan kita menengok kembali sejarah tercetusnya Budi Utomo dan lahirnya Sumpah Pemuda, kita menyadari satu arti penting bahwa dulu kita pernah bersatu padu melawan penjajahan. Pertanyaannya adalah dapatkah kita sekali lagi bersatu demi mempertahankan keutuhan bangsa kita? Kali ini bukanlah penjajah yang kita lawan melainkan ego diri kita sendiri serta kelompok yang ingin memecah belah bangsa ini dari dalam.

Untuk mewujudkan integrasi bangsa, hal pertama yang harus dilakukan adalah menanamkan rasa cinta tanah air dan perasaan ikut memiliki bangsa ini. Hanya dengan hal tersebut, kita dapat menepis segala perbedaan yang ada. Dibedah secara horizontal, unsur pembentuk masyarakat Indonesia adalah gender, etnik, dan agama. Dengan memperkuat dari dalam ketiga hal tersebut, kita dapat menghalangi bentuk-bentuk provokasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang ingin memecah belah bangsa kita. Kesadaran bertanah air satu, bertumpah darah satu, berbahasa satu yaitu Indonesia perlu ditanamkan dalam pribadi masing-masing individu sejak dini.

Dibedah secara vertikal, unsur pembentuk masyarakat Indonesia adalah berbagai macam kesenjangan sosial. Kesenjangan tersebut antara lain adalah stratifikasi antara majikan dan buruh, pusat dan daerah, kesenjangan kelompok miskin dan kaya yang kesemuanya membuat bangsa ini terpuruk dalam ketidakberdayaan. Untuk menghapuskan kesenjangan tersebut diperlukan usaha untuk saling menghargai dan saling membantu satu sama lain. Kesenjangan ekonomi dapat diatasi dengan pemerataan pembangunan di semua daerah dan semua sektor.

Kehidupan politik yang naik turun sejak peristiwa reformasi juga menjadi ancaman keutuhan bangsa. Maraknya isu etnis, gerakan separatis membuat sebagian besar rakyat kehilangan kepercayaan terhadap kredibilitas pemerintah dalam proses penanganan konflik. Penanganan konflik cenderung represif sehingga pemicu utama konflik tersebut tidak terselesaikan dan konflik yang baru terus terjadi. Penanganan yang harus dilakukan adalah mencari penyebab utama konflik tersebut dan menguraikan kesalahpahaman yang terjadi.

Dengan demikian, praktek integrasi sosial harus dilakukan secara normatif, fungsional, dan koersif. Didukung oleh kemauan untuk tetap bersatu dibawah bendera Merah Putih, maka Bhineka Tunggal Ika akan terus dijunjung tinggi.
studi kasus
Pada saat ini integrasi sangat bias dirasakan di kasus seorang ibu yang mengeluh perawatan sebuah rumah sakit di sebuah email kepada teman-temannya dan dituntut oleh pihak rumah sakit tersebut dengan tuntutan pencemaran nama baik dan ibu tersebut harus membayar sejumlah uang akibat tuntutan tersebut. Para masyarakat melihat kasus ini merupakan sesuatu yang tidak adil dalam hokum di masyarakat dan masyarakat dari seluruh indonesia berintegrasi agar dapat membantu ibu tersebut yang menjadi kekejaman ketidak adilan hokum.
Para masyarakat berintegarsi mengumpulkan uang dan hasilnya lebih dari cukup.
Dan pada masa orde baru pun masyarakat seluruh Indonesia berintegrasi agar masa orde baru diturunkan. Dengan masyarakat berintegrasi maka behasil lah keinginan rakyat agar lepas dari pemerintahan orde baru.

Sumber:buku isd

opini:
kepentingan itu dimiliki oleh setiap manusia, dan kepentingan itu pula harus di capai oleh setiap manusia, tetapi dengan kepentingan itu jg manusia harus di tuntut melengkapi kehidupan