Selasa, 22 Maret 2011

manusia dan harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam din manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, bcrkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.

Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.

Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bennacani-macant kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani

Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.

Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh ibunya. Setelah bertambah besar ia ingin dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.
Contoh :
* Budi seorang mahasiswa STMIK Gunadamla, ia rajin belajar dengan harapan didalam
ujian semester mendapatkan angka yang baik
* Hadir seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai
harapan usahanya menjadi besar dan maju. la yakin usahanya menjadi kenyataan, karena
itu berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.

Dan kedua contoh itu terlihat, apa yang diharapkan Budi dan Hadir ialah terjadinya
buah keinginan. karena itu mereka beke ja keras. Budi belajar tanpa mengenal waktu dan
Hadir beke ja tanpa mengenal lelah. Senluanya itu dengan suatu keyakinan demi terwujudnya
apa yang diharapkan. Jadi untuk nlewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang
sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan
niengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umurnnya perlu setinggi
bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat penallaam yaitu :

* keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
* pada umurnnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih
baik atau meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar