Selasa, 23 Oktober 2012

bahasa indonesia1 budaya indonesia

BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
bahasa indonesia memiliki arti sebagai cara berinteraksi dengan sesama manusia sebangsa dan setanah air indonesia.dan bahasa indonesia terbagi berbagai macam jenis bahasa daerah,tapi bahasa yang digunakan tingkat nasional itu sendiri adalah menggunakan bahasa indonesia.walaupun bahasa indonesia itu sendiri terbagi lagi dalam berbagai macam bahasa daerah.karena dengan menggunakan bahasa indonesia dari berbagai macam daerah,suku,budaya berarti kita dapat menyatukan suku bangsa indonesia sesuai dengan lambang garuda bhinekka tunggal ika(walaupun berbeda beda tapi tetap satu).bahasa indonesia memiliki peranan penting dalam berkomunikasi sesama bangsa indonesia.
selain dari bahasa kita juga dapat mengenal ragam budaya indonesia berikut merupakan pengertian bahasa dan ragam budaya indonesia 


BAB II. PEMBAHASAN


Ragam budaya Indonesia.
Negara Indonesia adalah Negara kepulauan, jumlah pulau yang ada sejauh ini yang diketahui berjumlah 13.667 pulau. Dan yang dihuni sebanyak 6000 pulau dengan jumlah penduduk diatas 200 juta, dalam 30 kestuan suku bangsa. Tentunya kebudayaan pun akan berbeda-beda dengan berbeda-bedanya kepulauan, sehingga jika disebutkan satu persatu kebudayaan tersebut tentunya tidak menampung untuk lokasi sempit ini. Yang jelas, sejauh ini kebudayaan yang beragam tersebut tidak pernah membawa kita pada konflik yang besar dalam kesatuan Negara kita, bahkan ragam budaya di Indonesia merupakan nilai etik yang dimiliki bangsa ini, yang membuat bangsa ini di segani dalam kacamata internasional, sebagaimana yang dikatakan Benedic Anderson adalah sebuah imajinasi. Karena hanya bangsa Indonesia yang mampu hidup berdampingan diantara satu budaya dan budya lainnya yang dimiliknya dengan aman dan damai, bahkan saling memasuki satu sama lain. padahal pada kenyataannya hal ini tentunya akan menimbulkan konflik.
Sehingga harus diakui bahwa ada keanekaragaman budaya.


Fungsi Bahasa Indonesia
Seminar Politik Bahasa Nasional, 25-28 Februari 1975 di Jakarta, antara lain merumuskan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat BI) berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya bahasa, dan (4) alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1975:5). Dalam pergaulan internasional, BI mewujudkan identitas bangsa sebagai identitas fonik, di samping identitas fisik, yakni bendera merah putih dan garuda Pancasila.
Beriringan dengan pesatnya perkembangan BI sebagai lambang identitas nasional, teraktualisasikan pula perkembangan bahasa daerah (selanjutnya disingkat BD) sebagai lambang identitas daerah yang keberadaannya diakui di dalam UUD 1945 yang secara bersamaan dengan BI menghadapi arus globalisasi. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak ada persaingan antara BI dan BD. Oleh karena itu, pemerintah tidak ragu-ragu mengonsepkan kurikulum muatan lokal yang memberikan peluang bagi sekolah-sekolah untuk mengajarkan BD di daerah masing-masing.


BAB III. PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat kita ambil beberapa kesimpulan bahwa kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada daasarnya berasal dari jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena dengan hal itulah bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri.
Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan bangsa kita, kita bisa melakukan banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-seminar yang bernafaskan kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah kebudayaan kita dari keterpurukan karena persaingan dengan budaya luar. Dan dalam menyikapi keberagaman yang ada kita harus bisa bercermin pada inti kebudayaan kita yang beragam itu karena pada dasarnya segalanya bertolak pada ideology pancasila.
Kebijakan Pendidikan Nasional selama ini tidak mencerminkan kebhinekaan Indonesia sehingga berbagai potensi lokal tidak terberdayakan untuk membangun potensi kolektif sebagai kekuatan bangsa.  Sistem pendidikan yang ada harus diorientasikan untuk membangun anak bangsa yang berkarakter dengan berbasis pada kebudayaan.  Secara keseluruhan tingkat pendidikan masyarakat Sunda masih rendah sehingga sulit bagi mereka untuk berperan secara optimal dalam memanfaatkan segala potensi yang ada di lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar