BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
bahasa indonesia memiliki arti sebagai cara berinteraksi dengan sesama manusia sebangsa dan setanah air indonesia.dan bahasa indonesia terbagi berbagai macam jenis bahasa daerah,tapi bahasa yang digunakan tingkat nasional itu sendiri adalah menggunakan bahasa indonesia.walaupun bahasa indonesia itu sendiri terbagi lagi dalam berbagai macam bahasa daerah.karena dengan menggunakan bahasa indonesia dari berbagai macam daerah,suku,budaya berarti kita dapat menyatukan suku bangsa indonesia sesuai dengan lambang garuda bhinekka tunggal ika(walaupun berbeda beda tapi tetap satu).bahasa indonesia memiliki peranan penting dalam berkomunikasi sesama bangsa indonesia.
selain dari bahasa kita juga dapat mengenal ragam budaya indonesia berikut merupakan pengertian bahasa dan ragam budaya indonesia
BAB II. PEMBAHASAN
Ragam budaya Indonesia.
Negara Indonesia adalah Negara
kepulauan, jumlah pulau yang ada sejauh ini yang diketahui berjumlah
13.667 pulau. Dan yang dihuni sebanyak 6000 pulau dengan jumlah penduduk
diatas 200 juta, dalam 30 kestuan suku bangsa. Tentunya kebudayaan pun
akan berbeda-beda dengan berbeda-bedanya kepulauan, sehingga jika
disebutkan satu persatu kebudayaan tersebut tentunya tidak menampung
untuk lokasi sempit ini. Yang jelas, sejauh ini kebudayaan yang beragam
tersebut tidak pernah membawa kita pada konflik yang besar dalam
kesatuan Negara kita, bahkan ragam budaya di Indonesia merupakan nilai
etik yang dimiliki bangsa ini, yang membuat bangsa ini di segani dalam
kacamata internasional, sebagaimana yang dikatakan Benedic Anderson
adalah sebuah imajinasi.
Karena hanya bangsa Indonesia yang mampu hidup berdampingan diantara
satu budaya dan budya lainnya yang dimiliknya dengan aman dan damai,
bahkan saling memasuki satu sama lain. padahal pada kenyataannya hal ini
tentunya akan menimbulkan konflik.
Sehingga
harus diakui bahwa ada keanekaragaman budaya.
Fungsi Bahasa Indonesia
Seminar Politik Bahasa Nasional, 25-28 Februari 1975 di Jakarta, antara lain merumuskan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat BI) berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya bahasa, dan (4) alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1975:5). Dalam pergaulan internasional, BI mewujudkan identitas bangsa sebagai identitas fonik, di samping identitas fisik, yakni bendera merah putih dan garuda Pancasila.
Seminar Politik Bahasa Nasional, 25-28 Februari 1975 di Jakarta, antara lain merumuskan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat BI) berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya bahasa, dan (4) alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1975:5). Dalam pergaulan internasional, BI mewujudkan identitas bangsa sebagai identitas fonik, di samping identitas fisik, yakni bendera merah putih dan garuda Pancasila.
Beriringan
dengan pesatnya perkembangan BI sebagai lambang identitas nasional,
teraktualisasikan pula perkembangan bahasa daerah (selanjutnya disingkat
BD) sebagai lambang identitas daerah yang keberadaannya diakui di dalam
UUD 1945 yang secara bersamaan dengan BI menghadapi arus globalisasi. Kenyataan
menunjukkan bahwa tidak ada persaingan antara BI dan BD. Oleh karena
itu, pemerintah tidak ragu-ragu mengonsepkan kurikulum muatan lokal yang
memberikan peluang bagi sekolah-sekolah untuk mengajarkan BD di daerah
masing-masing.
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan
Dari
uraian di atas dapat kita ambil beberapa kesimpulan bahwa kebudayaan
Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah.
Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada daasarnya
berasal dari jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu
bukanlah menjadi masalah karena dengan hal itulah bangsa kita memiliki
karakteristik tersendiri.
Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan bangsa kita, kita bisa melakukan banyak hal seperti mengadakan
lomba-lomba dan seminar-seminar yang bernafaskan kebudayaan nasional
sehigga akan terjagalah kebudayaan kita dari keterpurukan karena
persaingan dengan budaya luar. Dan dalam menyikapi keberagaman yang ada
kita harus bisa bercermin pada inti kebudayaan kita yang beragam itu
karena pada dasarnya segalanya bertolak pada ideology pancasila.
Kebijakan
Pendidikan Nasional selama ini tidak mencerminkan kebhinekaan Indonesia
sehingga berbagai potensi lokal tidak terberdayakan untuk membangun
potensi kolektif sebagai kekuatan bangsa. Sistem pendidikan yang ada harus diorientasikan untuk membangun anak bangsa yang berkarakter dengan berbasis pada kebudayaan. Secara
keseluruhan tingkat pendidikan masyarakat Sunda masih rendah sehingga
sulit bagi mereka untuk berperan secara optimal dalam memanfaatkan
segala potensi yang ada di lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar